RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :
MTs Mambaul Ulum Kasri
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas :
VIII
Semester : I (Ganjil)
Alokasi
Waktu : 2x40 menit
Standar Kompetensi : 1. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis
kreatif puisi
Kompensasi Dasar :
1.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
Perilaku Berkarakter:
·
Tekun
·
Kreatif
·
Imajinatif
Tujuan Pembelajaran:
·
Setelah kegiatan pembelajaran ini peserta didik dapat menulis larik- larik puisi
yang berisi keindahan alam
·
Setelah kegiatan pembelajaran ini peserta didik dapat menulis puisi
dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik
·
Setelah kegiatan pembelajaran ini peserta didik dapat menyunting puisi
yang ditulis sendiri
Materi Pembelajaran : Penulisan puisi berkaiatan dengan keindahan alam
Metode
Pembelajaran:
·
Pemodelan
·
Brainstorming
·
Inkuiri
·
Learning Community
·
Learning assesment
Media Pembelajaran :
Lingkungan sekitar/alam
Penilaian : Perilaku
Belajar dan Tes Tulis
Langkah-langkah Pembelajaran:
Pertemuan pertama
Kegiatan awal:
1. Siswa mencermati lirik lagu “cemara” yang
berisi keadaan alam saat ini dengan mendengarkan.
2. Siswa menentukan objek yang diamati dalam
lagu, suasana alam yang digambarkan penulis, harapan penulis dan jenis rima
yang ada dalam lirik lagu.
3. Siswa dibimbing guru menemukan kebermanfaatan
belajar menulis puisi dengan keindahan alam.
Kegiatan Inti
1. Siswa melakukan pengamatan dan perenungan
terhadap suatu objek (latihan terlampir).
2. Siswa menentukan fokus pengamatan, misalnya
daerah pegunungan.
3. Berdasarkan fokus pengamatan yang dibuat,
siswa mendata kata benda, kerja dan sifat.
4. Siswa menulis larik- larik puisi yang
berhubungan dengan keindahan alam dengan memperhatikan kepaduan rima.
5. Siswa membahas dengan teman sebangku larik
puisi yang telah dibuat.
Kegiatan Penutup
1. Siswa merefleksi semua materi yang sudah
dibahas.
2. Siswa mendapat tugas merangkai bait-bait puisi menjadi puisi.
Pertemuan kedua
Kegiatan Awal:
1. Siswa dibimbing guru membahas larik- larik yang
telah dirangkai (menggunakan pekerjaan satu siswa sebagai contoh).
2. Siswa dibimbing guru menemukan rima yang telah
dibangun dalam puisi yang telah dibuat.
Kegiatan Inti
1. Siswa menulis puisi dan menentukan judul
berdasarkan larik- larik yang telah dibuat.
2. Siswa saling menyunting puisi yang telah
dibuat teman sebangku berdasarkan rubrik yang telah dibuat.
Kegiatan Penutup
1. Siswa
dan guru merefleksi
kembali semua kegiatan pembelajaran hari ini.
2. Siswa
mendapatkan tugas mencari data tokoh idola siswa untuk kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
Penilaian
1.
Perilaku
belajar
No
|
Perilaku Di kelas
|
Nilai
|
1
|
Aktif (Secara berkelompok,
mampu menyelesaikan soal paling cepat dan benar)
|
A
(90- 100)
|
2
|
Cukup Aktif (Secara kelompok,
siswa mampu menyelesaikan soal dengan cepat dan benar)
|
B
(80- 85)
|
3
|
Tidak Aktif (Siswa yang tidak
mampu mengerjakan soal yang diberikan secara berkelompok)
|
C
(75)
|
2. Tes tulis
Indikator
|
Teknik
|
Bentuk
|
Instrumen
|
Mampu
menulis larik- larik puisi yang berisi keindahan alam
|
Tes
|
Tes
tulis
|
Buatlah
larik- larik puisi yang saling terkait!
|
Mampu
menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik
|
Tes
|
Tes
tulis
|
Buatlah
puisi keindahan alam dengan pilihan kata yang tepat dan rima menarik!
|
Mampu
menyunting puisi yang ditulis
|
tes
|
|
Suntinglah
puisi milik teman sebangkumu!
|
Pedoman penilaian
Indikator pertama
setiap larik bernilai 1, maka jika menyebutkan 10 larik
akan mendapatkan skor maksimal, yaitu 10
Indikator kedua dan
ketiga
No
|
Aspek
|
Skor
|
1
|
Kesesuaian
isi puisi dengan judul
|
0- 4
|
2
|
ketepatan
pilihan kata
|
0- 4
|
3
|
kepaduan
rima yang dibangun
|
0- 4
|
4
|
kejelasan/
kepaduan isi
|
0- 4
|
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai
berikut.
|
Perolehan Skor
|
|||
Nilai akhir =
|
------------------------
|
X
|
Skor Ideal (100)
|
= .
. .
|
|
Skor Maksimum (10)
|
|
|
Materi
Pembelajaran
1. Penulisan kreatif bentuk puisi tentang
keindahan alam
Alam
merupakan sumber inspirasi bagi penyair untuk menulis puisi. Seperti pelatihan
yang lalu, kali ini kamu diajak menulis puisi dengan memanfaatkan keindahan alam
sebagai sumber inspirasi. Keindahan
alam semesta begitu banyak. Keindahan alam bukan hanya gunung, sungai, lautan,
teluk, hutan, dan kolam. Akan tetapi, planet, langit, awan, kandungan bumi,
kandungan bulan, matahari, kicauan burung, cuaca, musim, dan sebagainya
merupakan sumber inspirasi tentang keindahan alam.
Seperti puisi berikut ini:
Tanah Kelahiran 1
Karya: Ramadhan K.H.
Seruling di pasir ipis, merdu
Antara gundukan pohon pina,
Tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkuban perahu.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di air tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah,
Dikenal gadis-gadis dari bukit.
Nyanyian kentang sudah digali,
Kenakan kebaya ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.
Dalam puisi
“Tanah Kelahiran 1” karya Ramadhan K.H., dapat kita lihat bahwa selain
melukiskan gunung Burangrang dan Tangkuban prahu, diselipkan juga keceriaan
kehidupan para gadis. Penulis mengaitkan jejak dari gunung ke suatu cerita
mengenai dirinya dan kenangan manis kampung halamannya, mungkin kenangan masa
kecilnya. Kenangan itu
mungkin sudah tidak dapat ditemukan lagi pada masa kini. Keadaan yang ada
adalah hutan yang gundul, rumah-rumah beton, dan sebagainya.
Dalam puisi
berikut, penyair R. Dayoh mendeskripsikan perahu layar yang digambarkan sedang
berjalan dengan lancar, air laut yang berbuih memutih, bendera, pelaut yang
gagah dan tabah.
PELAUT
Karya : R. Dayoh
Perahu layar, melancar gembira,
Bercermin ria dikandung segara,
Gempita air berbuih, memutih
Menyanyi kidung pelaut yang sakti.
Bendera Indonesia,
Melagu tembang megahnya laut,
Yang gagah berani menghadapi maut,
Menangkis gelombang bertalu-talu.
Sekarang panji leluhur berdendang,
Bersyair ragam Angkatan Baru.
Semangat raga berkobar berjuang
Mengangkat hormat derajat dahulu.
Bersorak ramai pemuda berlayar,
Mengarung selat, jelajah Samudra,
Menghimpun jasa perkasa perwira
Perahu layar, melancar gembira,
Bercermin ria dikandung segara,
Gempita air berbuih, memutih
Menyanyi kidung pelaut yang sakti.
Bendera Indonesia,
Melagu tembang megahnya laut,
Yang gagah berani menghadapi maut,
Menangkis gelombang bertalu-talu.
Sekarang panji leluhur berdendang,
Bersyair ragam Angkatan Baru.
Semangat raga berkobar berjuang
Mengangkat hormat derajat dahulu.
Bersorak ramai pemuda berlayar,
Mengarung selat, jelajah Samudra,
Menghimpun jasa perkasa perwira
Diancam maut tawakal
dan sabar.
Bandingkan dengan cara Chairil Anwar. Chairil mengangkat
kata perahu sebagai
simbol kehidupan, penyair merasa pesimis, merasa hidupnya tidak akan lama
lagi.
Cintaku Jauh Di Pulau
Pengarang: Chairil Anwar
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Pengarang: Chairil Anwar
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Dari tiga
contoh puisi tersebut, kamu dapat menemukan bahwa cara mereka menulis puisi
bukan memberitahukan, melainkan
mendendangkan. Mereka pun banyak memanfaatkan perulangan bunyi, baik di dalam
maupun di akhir larik. Perulangan bunyi ini akan melahirkan irama. Irama adalah
paduan yang menimbulkan unsur musikalitas, baik berupa alunan keras-lunak,
tinggi rendah, panjang-pendek, dan kuat lemah
yang keseluruhannya mampu menumbuhkan kemerduan, kesan suasana serta nuansa
makna tertentu. Timbulnya irama itu selain akibat penataan rima juga akibat
pemberian aksentuasi dan intonasi maupun tempo sewaktu melaksanakan pembacaan
secara oral.
1.
2. Menemukan
Gagasan untuk Menulis Puisi tentang Keindahan Alam
Mungkin kamu bertanya tentang bagaimana cara menemukan
gagasan untuk menulis puisi tentang alam? Mulailah dengan melihat! Apa yang
kamu lihat adalah sumber gagasan yang bernilai tinggi. Misalnya, kita melihat
pantai di saat menjelang siang hari. Sangat indah, bukan? Nah, mulailah
mencatat hasil pengindraanmu. Misalnya
tentang airnya yang jernih, suara debur ombaknya yang menentramkan hati atau
berubah ganas. Rasakan dan amati
lebih teliti lagi, misalnya, tampak pada gambar berikut ini! Wow, ternyata ada
benda di atas permukaan lautnya. Ada perahu, mungkin juga ada orang. Jangan
lupa untuk mencatatnya.
Setelah dirinci, apa tindakanmu selanjutnya? Pejamkanlah
mata dan konsentrasikan ingatan ke sana, rasakan segarnya udara di pinggir
pantai! Dengarkan kicau burung yang ada.
LEMBAR KERJA SISWA
Amati gambar pemandangan berikut ini dan
kerjakan latihan di bawahnya!
1.
Datalah kata- kata yang
berhubungan dengan gambar diatas dan buatlah bait-bait puisinya!
2. Buatlah
puisi keindahan alam berdasarkan gambar di atas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar